Senin, 28 Juli 2014

[BOOK REVIEW] The Last 2%


Tampilan pada Bab 1
Judul : The Last 2%
Penulis : Kim Rang
Penerjemah : Sitta Hapsari
Penyunting : Esther Tanuadji
Proofreader : Dini Novita Sari
Ilustrator : @teguhra
Penerbit : Haru
Cetakan pertama : Januari 2014
Cetakan kedua : Maret 2014
Halaman : 424 ; 20 cm
ISBN : 978-602-7742-24-6

“Ketika kau mencintai seseorang... maksudku, menurutmu... seperti apa rasanya jatuh cinta?” (hal. 92)

Sinopsis :
Jeongha, si ratu pemenang undian, memang selalu beruntung. Kali ini ia mendapatkan hadiah menginap di Arizona, hotel bintang lima yang sangat terkenal. Sayangnya, keberuntungan sepertinya tidak menyertai wanita ini dalam percintaan. Jeongha melihat sendiri pacarnya, Minsu, bermesraan dengan seorang wanita berpakaian merah layaknya cabaii.

Saking kesalnya, saat Minsu meneleponnya, Jeongha malah berpura -  pura sedang menikmati malam yang menyenangkan di Hotel Arizona bersama pria lain. Saat Jeongha sedang mengeluarkan suara – suaranya yang dipenuhi kenikmatan palsu, pria yang tinggal persis di sebelah kamar Jeongha memergokinya.

Alih – alih menertawainya, pria itu justru membantunya memberi pelajaan bagi Minsu.
Mencurigakan!
Apakah pria itu benar – benar tulus?

***

[Iya. Sekali lagi selamat. Anda memenangkan hadiah berupa voucer menginap satu malam di Hotel Arizona dan bisa langsung mengambilnya di kantor kami.] (hal.1)

Dalam novel ini menceritakan Jeongha adalah seorang ratu kuis, bahkan hampir seluruh isi tempat tinggalnya hasil darinya mengikuti kuis. Hingga ia mendapatkan voucer menginap di Hotel Arizona, tetapi ia bingung ingin mengajak siapa, semua temannya sedang sibuk dan pilihannya jatuh pada Minsu, pacarnya. Tapi Jeongha melihat sendiri pacarnya bermesraan dengan seorang wanita seperti cabaii dan dia pun merasa di khianati.

Saat Jeongha sedang menikmati malamnya di Hotel Arizona ia bertemu dengan Seongwoo di saat yang tidak tepat, saat itu Jeongha merasa malu tetapi berbeda dengan Seongwoo yang merasa tersepona.

“Tadi kau sendiri yang mengatakan kalau aku adalah pria yang akan kau nikahi. Dan, kau mengatakannya sebanyak dua kali.” (hal. 79)

Jeongha sendiri adalah seorang penulis, namun keberuntungan karirnya tak seberuntung saat ia mengikuti kuis. Di saat semua temannya sukses hanya Jeongha-lah yang belum sukses. Dan ia pun merasa iri, terlebih benci pada Inyoung yang dulu sempat mencuri hasil karyanya.

Ternyata Seongwoo menaruh perasaannya pada Jeongha. Semakin lama mereka semakin dekat dan Jeongha pun juga merasakan adanya benih cinta. Tetapi ternyata Inyoung juga menaruh perasaannya pada Seongwoo dan ingin memilikinya.

“Kenapa Seongwoo lebih mempercayai Oh Inyoung dan bukan dirinya? Bagaimana mungkin Seongwoo mencurigai dirinya?” (hal. 363)

***

‘Aku ingin tau, apa benar dia jatuh cinta padaku. Apakah memang cinta yang dia rasakan. Dan, sedalam apa rasa cintanya.’ (hal. 146)

Saat membaca novel ini aku merasa seperti sedang menonton sebuah K-Drama, maklum penulisnya juga seorang penulis dari The Vineyard Man yang telah dibuat K-Dramanya. Karakter Seongwoo di sini juga menarik, seorang lelaki sukses yang tertarik bahkan tergila – gila dengan seorang wanita. Waktu membaca di awal aku pikir bahwa Jeongha-lah yang tergila – gila namun ternyata sebaliknya. Ada hal lucu menurutku saat mengatahui KangHo, sahabat Jeongha yang tinggal di sebelahnya ternyata seorang gay. Sayang sekali tokoh antagonisnya masih kurang. Saat membaca novel ini juga akan penasaran dengan kisah cinta dan karir Jeongha. Novel ini termasuk dalam novel dewasa. Aku beri bintang 3.5/5.


“Apakah kau tahu 2% terakhir untuk mencapai cinta yang sempurna?” (hal. 386)

Rabu, 23 Juli 2014

REVIEW POP! Korean Shop

POP! Korean Shop 1st K-POP Merchandise Store in Jakarta


Sebagai seorang K-POPers pasti wajib memiliki barang – barang yang memiliki sangkut paut dengan bias. Selain bisa menjadi koleksi, barang tersebut juga bisa jadi kebanggaan tersendiri. Nah kali ini aku mau bahas tentang POP! Korean Shop, yang tinggal di sekitar Jakarta pasti tau. Yup! POP! Korean Shop adalah sebuah toko yang menjual berbagai Marchandise K-POP yang berlokasi di daerah Jakarta, tepatnya berada di Blok M Square lt.3A, Blok D – No. 33, DKI Jakarta.




POP! Korean Shop menjual berbagai K-POP merchandise mulai dari : T-shirt, Jacket, Topi, Tas, Light Stick, Mug, Tumbler, dan Marchandise K-POP lainnya, ada yang official dan ada juga yang unofficial. Tidak hanya barang lokal yang dijual di POP! Korean Shop, barang import pun tersedia. Selain dapat membeli dengan datang langsung ke tokonya, tidak menutup kemungkinan bagi para K-POPers yang tinggal di luar Jakarta juga dapat membeli marchandise K-POP disini. Karena POP! Korean Shop juga melayani secara online dengan metode pengiriman menggunakan jasa kurir. Namun keuntungan dengan datang langsung ke toko adalah kita dapat merasakan bagaimana bahan dan kualitasnya.

Pelayanan yang ramah dan tempat yang nyaman membuat K-POPers betah dan nyaman memilih – milih barang yang akan dibeli. Tak hanya pelayanan di toko, tapi pelayanan secara online juga tidak kalah ramah. Untuk yang ingin membeli secara online, POP! Korean Shop ini TRUSTED! Bisa dilihat beberapa testimoni di berbagai sosial media milik POP! Korean Shop atau bisa dilihat di Testimoni.


Untuk pemesanan bisa menghubungi :
SMS/Whatsapp : 0818-0715-0100
Line/KaTalk : popkoreanshop
Facebook : POP Korean Shop
Twitter : @POPKoreanS_
Instagram : popkoreans_
Email : popkoreanshop@gmail.com

Toko K-POP yang memiliki lebih dari 16ribu followers di twitter ini juga bekerja sama dengan @Luclo_ID. Jadi saat  ini di POP! Korean Shop tersedia koleksi premium t-shirt dari @Luclo_ID dan akan ada design baru setiap minggunya yang akan langsung datang ke toko. Untuk melihat koleksi Luclo di POP! Korean Shop bisa dilihat disini. Di toko ini juga terdapat novel K-POP terbitan Penerbit Matahari. Saat ini POP! Korean Shop juga sedang open supplier, jadi buat K-POP Shop yang ingin menampilkan produknya di toko bisa melihat informasi lebih lanjut di sosial media POP! Korean Shop atau lihat gambar.

Produk Luclo_ID
Novel K-POP terbitan Penerbit Matahari
Toko ini buka “SETIAP HARI” dari jam 10.30 s/d 19.00 WIB. Selain itu dengan pembelian minimal 750ribu bisa mendapatkan Membership POP! Korean Shop. Apa sih Membership POP! Korean Shop itu? Yuk lihat Syarat & Ketentuan Membership POP! Korean Shop disini.

Sebelumnya banyak K-pop Shop online akhir - akhir ini, namun sepertinya POP! Korean Shop paling fokus dalam mengembangkan bidang penjualan. POP! Korean Shop terpercaya dalam trends K-POP, jadi jangan khawatir ketinggalan bila belanja disini.

Inilah beberapa merchandise yang dijual di POP! Korean Shop :

T-shirt :


Selengkapnya
Jacket :


Selengkapnya
Topi :


Selengkapnya
Tas :


Selengkapnya
Crop Tee :


Selengkapnya
K-POP Stuff :
Selengkapnya
Selain letak yang strategis dan kualitas barang yang bagus, POP! Korean Shop juga mematok harga yang pas buat kantong pelajar dan mahasiswa, namun sayangnya ada beberapa barang kecil yang harganya lumayan tinggi dari harga pasaran, tapi sebanding dengan kualitas yang bisa kita dapatkan. Biasanya POP! Korean Shop ini juga mensponsori beberapa Event K-POP.

Selengkapnya mengenai POP! Korean Shop, yuk tonton videonya :




Walaupun belum pernah mendatangi toko POP! Korean Shop secara langsung, tapi menurut saya toko ini adalah toko yang paling nyaman, pelayanan ramah, baik yang ada di Jakarta. Selain itu POP! Korean Shop ini bisa menjadi inspirasi K-POPers lainnya untuk mendirikan sebuah toko atau memulai bisnis. Yuk K-POPers belanja disana. 

Selasa, 22 Juli 2014

Syarat & Ketentuan Membership POP! Korean Shop


     1.      Syarat – Syarat
           -          Pembelian minimal 750.000 all item langsung mendapatkan Free Membercard.
           -          Fleksibel (kartu membercard dapat digunakan oleh pihak ketiga).
           -          Masa berlaku sampai 1 tahun.
     2.      Keuntungan
           -          Potongan diskon untuk setiap pembelian T-shirt Rubber, Jaket, Hoodie, Sweater, Topi, Boneka, Crop Tee, Tas Ransel & Kupluk.
           -          Birthday promo. Mendapat special gift di hari ulang tahun (membawa membercard dan KTP/Kartu Pelajar ke toko).
     3.      Newest Update
           -          Mendapat info produk dan info discount terbaru via email.
     4.      Prosedur Penggunaan Membercard
           -          Datang ke toko, tunjukkan membercard sebelum transaksi (info ke admin pemesanan no. ID Membercard, jika kamu melakukan pemesanan via online).
           -          Setelah menunjukkan membercard, jumlah barang otomatis akan terkena potongan harga (discount).

Yuk belanja di POP! Korean Shop

Sabtu, 12 Juli 2014

Coretan masuk SMK

Ini coretan menceritakan waktu pertama kali masuk SMK. Jadi siswa didik baru pasti identik dengan MOS (Masa Orientasi Siswa). Dan di sekolahan baruku, ternyata juga ada MOS. Waktu awal sih nggak ada, eh makin kebelakang disuruh bawa ini itu sama mbak-mbak dan mas-mas OSIS. Tapi bagaimana pun juga ini bisa jadi cerita dan kesan waktu masuk ke SMK.
Waktu hari pertama Pra-MOS sih masih tenang-tenang aja soalnya di dalam kelas. Dan di hari itu besoknya disuruh bawa :

1.      Motivasi masuk SMK
-          Menggunakan Bahasa Indonesia (EYD)
-          Jumlah 25 alasan
-          Ditulis di folio bergaris tepi 1 cm
      2.      Surat ungkapan rasa untuk pengurus OSIS
-          Ditulis dengan Bahasa Indonesia
-          Terdapat kalimat menggombal
-          Ditulis di kertas HVS pink
-          Digulung, diikat pita putih & dikasih b*ngbeng hazelnute yang bibungkus koran
-          Nama & kelas

Buat hari itu Pra-Mos berjalan dengan lancar. Dan yang paling bikin puyeng adalah di hari ‘Performance Day’. Di hari itu siswa baru disuruh :

      1.      Buat yang tidak berjilbab : rambut di ikat tujuh menggunakan pita mejikuhibiniu secara berurutan, tidak boleh ada poni atau rambut yang tersisa.
      2.      Buat yang berjilbab : bandana pita 5 (mejikuhibiniu, dicantel peniti emas kecil)
      3.      Memakai topi SMP.
      4.      Menggunakan tas yang terbuat dari besek dijadikan satu, dijahit dengan rafia merah. Ditali dengan rafia hitam, putih, merah yang dikepang (tas ransel). Bagian atas dihias dengan kertas emas, depan di gambar logo Kriasta gambaran sendiri diwarnai dengan pastel.
      5.      Ikat pinggang hitam pekat, besar induk ± 4cm.
      6.      Sepatu hitam 99%, mengenakan baju OSIS SMP.
      7.      Name tag (tidak boleh di print, huruf balog, di blok hitam, di pasang menggunakan rafia merah (atas) putih (bawah), berwarna kuning berbentuk troli barang.

Dan yang ini keperluan untuk Bakti Sosial
      1.      Ind*mie empal genthong
      2.      Sar*mie ayam kremes
      3.      Beras 2 gelas belimbing
      4.      Susu sehati 40 gr
      5.      1 buah buku merek TV (isi 32)
      6.      1 buah penggaris terbang 30 cm
      7.      1 buah pensil artis
      8.      1 buah pensil pesawat
      9.      Penghapus
      10.   Pakaian layak pakai

Semua itulah keperluan yang harus dicari waktu masuk SMK dan untungnya aku pakai jilbab, jadi nggak malu banget. Nggak kebayang rambut diikat tujuh tanpa sisa. Tapi walaupun susah & malu tetap harus dijalanin biar nggak dapat konsekuensi dari OSIS. Udah dulu deh coretan merajut pengalaman baru ini, semoga bisa terlaksana dengan lancar. Amin.

[BOOK REVIEW] FUURIN


Tanda tangan dari penulis

Judul : Fuurin
Penulis : Ghyna Amanda
Penerbit : Ice Cube
Penyunting : Anida Nurrahmi
Perancang sampul : Aulia Annisa
Penata letak : Aldy Akbar
Teguh Tri Erdyan
Hal : vi + 222 ( 13 x 19 )
ISBN : 978-979-91-0708-4
Cetakan pertama : April 2014

“Kamu tahu, Gesang, kadang-kadang kita butuh orang lain, walau mungkin nggak akan bikin masalah kita selesai.” (hl. 64)

Sinopsis :
“Rin, namaku Rin. Kamu?”
“Rin? Rin doang?” Singkat amat namanya, pikirku spontan.
“Iya, Rin doang, ‘rin rin rin’...”
Gadis yang mengaku bernama Rin ini melantunkan namanya dengan nada seperti ia sedang membunyikan sebuah lonceng kecil. “Artinya lonceng. Lonceng kan bunyinya ‘rin rin rin’...”
Kata siapa SMA itu  masa paling indah? Buat Gesang, sejak hari pertama kelas sepuluh hidupnya jadi penuh masalah. Tidak punya teman sebangku, terpaksa duduk di depan meja guru, belum lagi tuntutan orangtua tak sejalan dengan yang dia mau. Makanya di jam istirahat Gesang lebih memilih menyendiri sambil memainkan piano di aula atas. Di sana, dia bertemu Rin dari kelas dua belas. Tapi siapa, sih, yang mau berteman sama Rin, si anak koruptor yang suka bolos, selingkuh dari pacarnya, dan mengambil uang klub buat foya – foya? Lantas kenapa Gesang rela masuk dalam perangkap yang bahkan tak pernah Rin siapkan untuknya?
***
Bisa melihatmu tertawa dengan ceria dan tersenyum dengan lembut.
Lalu hidup, terus hidup.
Menurutku semua itu lebih indah dari apapun. (hl. 2)
Novel ini menceritakan seorang remaja bernama Gesang Ismaya. Anak seorang pemilik Rumah Sakit Ismaya yang berfasilitas layaknya hotel berbintang lima. Menjadi anak pemilik rumah sakit terkenal rupanya membuat Gesang tak nyaman karena membuat banyak orang memperhatikannya sedangkan ia tidak suka menjadi pusat perhatian.
Dalam hidupku, aku pernah melakukan kesalahan yang membuatku tidak disukai banyak orang. (hl. 212)
Karakter cuek dan pendiam membuatnya tidak memiliki teman sejak hari pertama memasuki bangku kelas sepuluh. Gesang memilih mengahabiskan waktu luangnya dengan menyendiri memainkan piano di aula atas sekolah. Ia lebih suka bercengkrama dengan Pino, piano sekolah yang menjadi teman pertamanya. Orangtua Gesang termasuk orangtua kolot yang menginginkan anaknya mengikuti tradisi keluarganya, menjadi seorang dokter, padahal menjadi seorang musisi adalah mimpi terbesar Gesang. Disana dia juga bertemu dengan Rin, gadis ceria dari kelas dua belas yang penuh rahasia.
“Kamu orang pertama yang menghiburku, waktu aku menerima surat ini.” (hl. 71)
Banyak temannya yang tak suka kedekatan Gesang dan Rin, bahkan timbul beberapa isu miring mengenai kedekatannya dengan Rin yang memiliki image buruk di sekolah. Namun Gesang memiliki rahasia Rin yang membuatnya tak bisa meninggalkan Rin,  hingga timbullah perasaan baru Gesang untuk Rin. Tapi sayangnnya Rin masih mencintai Reno.
***
Cerita di novel ini cocok sekali untuk remaja. Cara Gesang memperlakukan Rin yang sakit sangat manis. Kisah tentang impian, teman & sedikit cinta dijadikan satu membuat novel ini manis dan ending yang mengharu biru. Bahasa yang digunakan pun cukup ringan untuk remaja. Dari segi ide, di awal cerita ini sangat menarik seperti kisah remaja namun masih sangat umum. Sayangnya cover novel ini sangat sederhana dengan tulisan FUURIN. Saya berikan 4 bintang untuk novel ini.
“Kono omoi wo oshiete kurete, arigatou.”

Terima kasih, Rin. Kini aku tahu apa hal terindah yang pernah kamu tanyakan dulu.(hl. 221)

Senin, 30 Juni 2014

[CERPEN] Tears On Love

If you love somebody, let them go, for if they return, they were always yours. And if they don’t, they never were – Kahlil Gibran

Setiap malam aku berada disini, melihat bintang dilangit. Seakan mereka yang menemaniku setiap malam, mejadi teman terindahku setiap malam. Aku selalu berharap, aku dapat memiliki hal terindah dalam hidupku sebanyak bintang yang selalu ku lihat di setiap malam, tapi aku selalu ingat bahwa bintang akan terlihat indah ketika langit gelap. Seperti apa yang pernah dia ucapkan.
Entah sejak kapan perasaan ini tumbuh. Tumbuh menjadi lebih indah tapi menyakitkan. Aku mengingat saat pertama kali aku bertemu dengannya. Saat masa orientasi siswa di SMA dulu, aku yang sakit dan dia yang mengobatiku.
Hiruk pikuk di sekitarku mulai terdengar jelas, rasa sakit di kepalaku masih sedikit terasa. Seingatku tadi, aku masih mengikuti upacara hingga semuanya menjadi gelap. Aku merasakan ada seseorang yang sedang mencoba membuka dasiku. Saatku mulai membuka mata aku terkejut. “Aaa~ apa yang kau lakukan?!” ucapku panik sambil menyentakkan tangannya yang mencoba membuka dasiku. “Kau ini siapa?! Jangan macam – macam!” sambil menyilangkan tanganku di depan dada aku sedikit berteriak. “Maaf, saya anggota PMR disini.” Mataku menyipit, memang yang kulihat dia berpakaian rapi, cool dan dia sangat ramah. Ternyata dia yang menolongku saat pingsan tadi.
Setelah aku diterima di sekolah itu, aku mulai masuk seperti biasa. Dia Kak Reno, benar tenyata dia seniorku disini. Anggota PMR kelas XII. Dia selalu tertawa kecil saat berpapasan di denganku, dia juga pernah bilang saat aku berpapasan dengannya “Waktu itu kamu pura – pura atau pingsan beneran sih? Masa orang pingsan bisa langsung teriak – teriak?” kata – kata itu masih selalu tersimpan di ingatanku dan sedikit membuatku malu.
Angin malam semakin kencang, menerbangkan helaian rambutku yang mulai panjang. Berterbangan kesana kemari seperti ingin bebas. Ku tundukkan kepalaku melihat gemerlap lampu kendaraan di bawah sana, penuh dengan warna warni. Kulangkahkan kakiku memasuki kamar lalu kurebahkan diriku di tempat tidur, memejamkan mata. Bila aku diijinkan, aku ingin memelukmu, aku ingin memilikimu walau sekali saja.

***

He who tries to forget woman, never loved her
–  Anonim

Jariku menyusuri setiap buku yang tertata rapi di toko ini, mencari buku yang menjadi wishlistku minggu ini hingga ada seseorang yang sedikit menabrakku dari samping. “Sorry. Aku tadi liat buku yang di atas, jadi nggak liat kalo ada orang di samping.” Sambil menunduk dia meminta maaf. Tapi tunggu sepertinya aku pernah melihat orang ini. Setelah kuperhatikan wajahnya sesaat,  ya, dia Kak Reno, seniorku sewaktu SMA dulu, lebih tepatnya dia yang menolongku sewaktu pingsan dulu.

     “Kak Reno?” ucapku dengan sedikit keraguan tapi senyum dibibirku sedikit merekah.
     “Kamu kenal aku?” ucapnya dengan dahi yang sedikit berkerut.
     “Aku Maura, yang dulu kamu tolong waktu SMA, masih inget?” kujulurkan tanganku mengajaknya bersalaman.
     “Maura? Yang aku tolong banyak, soanya dulu pernah jadi PMR di sekolah.” Sambil menyipitkan matanya dia membalas jabatan tanganku. Sepertinya dia lupa.
     “Maura yang waktu upacara terus pingsan itu.”
     “Oh...yang langsung teriak waktu sadar itu. Hahaha inget...inget....” aku sedikit menggembungan pipiku, kenapa yang harus dia ingat waktu itu? Tapi dia masih tetap ramah, wajahnya yang tampan akan semakin tampan lagi ketika tertawa seperti itu.
     “Kak Reno disini mau cari apa?” tanyaku mengalihkan topik pembicaraan.
     “Adikku besok ulang tahun dan aku tau dia seorang book lovers. Jadi aku mau cari buku buat dia. Kamu punya rekomendasi?” kuambil buku yang menjadi wishlistku minggu ini yang tadi aku ambil dari rak sebelah.
     “Ini Kak, kakak kasih hadiah ini aja, pasti seneng deh.”

Percakapanku dengan Kak Reno sebulan yang lalu yang masih selalu berputar seperti film di bioskop. Setelah dia lulus SMA, aku tak pernah bertemu lagi dengannya. Hingga sebulan yang lalu aku bertemu dengannya di toko buku yang sering aku datangi.Kak Reno ternyata satu universitas denganku, tapi aku jarang bertemu dengannya karena kami beda fakultas. Dia ingin menjadi dokter sedangkan aku penulis.

***

A mighty pain to love it is, and it’s a pain that pain to miss ; but of all pains, the greatest pain. It is to love, but love in vain – Abraham Cowley

Aku berlari menaiki tangga. Berlari menuju ke atap salah satu gedung di universitas ini. Kak Reno pernah bilang padaku bahwa dia sering melihat bintang di malam hari di tempat ini, katanya dia ingin memiliki hal – hal indah sebanyak bintang yang selalu dia lihat saat malam.

***

Nafasku masih tersenggal karena berlari, angin malam yang dingin menerpa tubuhku mengalahkan rasa panas berkeringat yang kurasa. Kulihat disana Kak Reno dengan seorang wanita duduk berdampingan. Perlahan aku berjalan menghampiri mereka. “Kak Reno.” Mereka menoleh kebelakang. Wanita itu Kak Anita... salah satu pegawai di toko buku yang biasanya aku datangi. Aku terdiam bagai patung, kucoba menyembunyikan kado dan surat cinta valentine yang kubungkus rapi untuk Kak Reno dibalik punggungku.

     “Maura mau liat bintang juga?” kata Kak Anita lirih tapi masih terdengar olehku. Sedangkan Kak Reno hanya diam lalu mengalihkan pandangannya, sepertinya dia marah karena aku telah mengacaukan malam valentine ini.
     “Maaf.” Sambil menundukkan kepala aku berjalan pelan mundur lalu berbalik dan berlari mulai menuruni tangga, tetes demi tetes air mataku meluncur dengan indahnya membasahi pipiku. Apakah ini cinta? Cinta yang sia – sia dan menyedihkan. Kak Anita memang cantik, wajahnya bak seorang bidadari, dia bekerja di toko itu hanya untuk mengisi waktu luangnya. Saat perjalanan pulang aku teringat percakapanku dengan Kak Anita beberapa waktu lalu.
     “Kak bisa bikin surat cinta?”
     “Surat cinta? Buat valentine nih?”
     “I-iya” kataku sedikit malu – malu.
     “Buat siapa? Cowok kamu? Atau gebetan kamu?”
Sebenarnya aku ingin membuat surat cinta untuk Kak Reno. Aku ingin mengungkapkan perasaaanku selama ini padanya, tapi setiap kali aku mencoba untuk membuat surat itu aku merasa gugup hanya karena membayangkan wajah Kak Reno. Sepertinya aku ini penulis yang payah!
     “Ahh~ aku nggak punya cowok kak!”
     “Berarti buat gebetan nih?” aku mengangguk malu – malu.
     “Kakak pernah dapat surat cinta?”
     “Pernah.”
     “Seriusan? Terus gimana? Jadian?” tanyaku mulai penasaran.
     “Iya, abis surat cintanya romantis banget sih” kata Kak Anita senyum – senyum.
     “Siapa orangnya? Cakep?”
     “Dia sering kesini kok, cakep lah... dia calon dokter! Keren kan?”
     “Kakak hebat bener bisa dapatin cowok calon dokter! Keren – keren!”

Aku baru sadar saat ini bahwa orang yang dimaksud Kak Anita adalah Kak Reno. Memang aku sering bertemu dengannya di toko buku itu setelah pertama kali kami bertemu disana.
Aku pulang dengan keadaan kacau yang langsung pergi ke kamarku. Seperti biasa, aku berdiri di balkon rumahku lalu menatap bulan.  Berharap bulan dapat menyampaikan rasa rinduku padanya yang sekarang terlah bersama orang lain.

***

“We are like dominoes. I fall for you, you fall for another. Aku ingin di setiap tulisanku tentangmu, tetesan air mataku, menjadi bukti cintaku padamu.” Kututup buku harianku lalu mulai memutar lagu yang menggambarkan perasaanku hari ini.

Mungkin ini memang jalan takdirku
Mengagumi tanpa dicintai
Tak mengapa bagiku
Asal kau pun bahagia dalam hidupmu, dalam hidupmu

Telah lama kupendam perasaan itu
Menunggu hatimu menyambut diriku
Tak mengapa bagiku
Mencintaimu pun adalah bahagia untukku, bahagia untukku

Kuingin kau tau diriku disini menanti dirimu
Meski kutunggu hingga ujung waktuku
Dan berharap rasa ini kan abadi untuk selamanya
Dan ijinkan aku memeluk dirimu kali ini saja
Tuk ucapakan slamat tinggal untuk slamanya

Dan biarkan rasa ini bahagia untuk sekejap saja *Ungu – Cinta Dalam Hati

Cerpen ini di ikut sertakan dalam kuis #PeopleLikeUsGA di @NovelAddict_

Senin, 23 Juni 2014

[BOOK REVIEW] Jodoh Akan Bertemu


Judul : Jodoh Akan Bertemu
Penulis : Dwitasari & Lana Azim
ISBN : 978-602-7689-58-9
Penerbit : Loveable
Cetakan pertama : 2013
Halaman : 286 (13 x 19)

"Hati berbentuk batu, akan langsung hancur bila dipalu. Susah untuk mengembalikan ke bentuk semula. Butuh waktu yang sangat lama. Hati berbentuk kaleng, akan berbekas bila dipalu. Dan butuh usaha dari dalam untuk mengembalikan bentuknya. Dan hati berbentuk karet, sekeras apapun dipalu, dia akan cepat kembali ke bentuk semula." (hal. 14)

Nia, istri siriku, fotomodel terkenal di Jepang. Engkau itu cantik, galak, aku cinta mati sama kamu. Ayumi, sahabat wanita Jepangku yang paling baik. Walaupun dia rela mengikhlaskan seluruh hati, pikiran, dan tubuhnya pada diriku, tapi aku yakin bahwa dia bukanlah tulang rusukku yang hilang itu. Dan Nurma, wanita berjilbab, hafal Qur’an, seorang dokter di kampung, adalah jodoh dari ayahku,

Sekarang aku bingung, Nia. Harus bagaimana? Perlahan napasku mulai tinggi. Gema takbir pada malam penuh kemenangan ini samar – samar mulai tak terdengar lagi. “Nia, bismillah. Dengan ini aku nyatakan, kamu aku cerai, talak satu. Maafkan aku. Maaf,” ucapku sekuat tenaga. Napasku masih tersenggal berat mengucapkannya. 

Nia diam. Suaranya tak terdengar lagi. Kecuali air mata yang menderai membasahi tubuhku yang kurasa. Dia masih memelukku erat , menggoncang – goncang tubuhku. Kupejamkan mataku dan tidur lemas di pelukkannya. Dia mencengkeram kuat tubuhku.

Saya suka dengan perpaduan karakter antara Chabib dan Nia. Chabib seorang anak SMA yang polos, taat beragama dan sangat patuh pada orang tua, sedangkan Nia, seorang wanita modern, cerdas yang telah terkontaminasi dengan negara Jepang.
Konfliknya pun cukup menarik saat Chabib mencoba untuk tetap mempertahankan cintanya untuk Nia.  Saat Chabib bertemu Ayumi di Jepang, saya pikir Chabib akan melabuhkan hatinya pada Ayumi, tapi ternyata tidak.

"Setiap getar hati yang terpatri, setiap suara cinta yang terdengar dari relung kalbu, setiap jalinan cinta yang pernah atau masih terasa, dan demi Tuhan yang menciptakan kasih sayang. Aku merasakannya. Dia mengaduh dalam dimensi lain, dalam waktu yang asing." (hal. 268)

Saya sangat penasaran saat setelah Chabib kembali ke Indonesia dan di jodohkan oleh ayahnya dengan Nurma, wanita berjilbab, hafal Qur’an dan seorang dokter dikampungnya. Saya sempat menebak kalau Chabib akan melabuhkan hatinya pada Nurma. Tapi saat Chabib dihadapkan dengan dua cinta inilah yang membuat saya semakin penasaran dengan ending yang tak terduga. Buku dengan cover coklat ini cukup menarik dengan tambahan lagu - lagu dari SO7 yang membuat terasa begitu feel dengan jalan cerita dan konflik.

“Aku mengalir mengikuti arus kehidupanku. Berbagai perasaan silih berganti, datang dan pergi. Bermacam kejadian aku alami.” (hal. 273)

Membaca buku ini, seperti mengaduk – aduk emosi, karena banyak kesabaran, cita – cita, harapan dan pengorbanan si tokoh yang membuat cerita ini mengaru biru. Kita dapat menggambil beberapa nilai agama dari buku ini. Bahasa dalam buku ini pun cukup mudah untuk dipahami. Saya memberi 4 of 5 stars untuk cerita ini.

“Then I’m sick in this part deep in this heart lonely
Meskipun melibatkan ragu saat menjemput rasa, tapi percayalah, ragu yang terjawab itu namanya cinta
Karena terkadang setiap mimpi indah yang kita bayangkan, akan menjelma menjadi kenyataan yang menampar hati kita sendiri” (hal. 257)