Selasa, 14 April 2015

[BOOK REVIEW] Terpesona


Judul : Terpesona
Penulis : aL Dhimas, Sylvia L’Namira
Proofreader : Christian Simamora
Penata letak : Dian Novitasari
Desain sampul : Jeffri Fernando
Penerbit : GagasMedia
Cetakan pertama : 2012
Tebal : 264 hal.
ISBN : 979-780-602-2

Belum pernah aku jatuh cinta seperti ini.
Begitu menginginkan seseorang di luar kendali hatiku.
Tapi, hati kita telah lebih dahulu merintis jalan.
Saling bicara dengan bahasa yang hanya mereka yang mengerti.
Jadi bukan kebetulan kau dan aku ada disini.
Saling tatap dan saling balas senyum malu-malu.
Ini takdir, kita sama-sama tahu itu.
Kau adalah jodohku-bahkan sebelum aku mengenalmu.
***
TERPESONA adalah GagasDuet, novella dari dua penulis kabanggaan GagasMedia: aL Dhimas dan Sylvia L’Namira. Keduanya mempersembahkan daua cerita tentang mimpi dan harapan.
Novel aL Dhimas yang sudah terbit adalah Mister Bener, Magnificent, dan Flavor of Love. Sementara, novel Sylvia L’Namira yang sudah diterbitkan oleh GagasMedia adalah Kau, yang juga merupakan juara kedua kompetisi 100% Roman Asli Indonesia.
***
Di novel ini ada dua cerita, yang pertama The Promise oleh aL Dhimas dan yang kedua Chimera oleh Sylvia L’Namira.
The Promise
“Kalau kamu benar-benar menyukai seseorang, beranilah untuk mengatakannya dan bertindak. Kalau tidak, kamu harus cukup berani untuk melihatnya bahagia bersama orang lain.” Hlm. 115
Menceritakan Regan yang kembali ke Medan setelah meninggalkan Bian, orang yang selalu ada dihatinya. Regan adalah seorang freelancer yang memiliki cita-cita menjadi pemilik toko buku.

Chimera
Ini tidak mungkin-bagaimana mungkin-seseorang telah melukis mimpiku-bagaimana mungkin?” hlm. 169
Ganes adalah seorang pelukis jalanan. Suatu hari Ganes mendapat job untuk melukiskan seorang gadis dari sebuah foto. Ternyata gadis di foto tersebut adalah gadis yang selama ini ada di dalam setiap mimpi malamnya.
***
Review :
The Promise
“Kangen itu untuk orang yang kita sayang, tapi kalo rindu buat orang yang BENER-BENER kita sayang.” Hlm. 16
Menurut aku cerita di bagian pertama penulis tidak mendiskribsikan tokoh secara mendetai dan menjadikan kejutan di bagian akhir. Karakter Hiro sebagai anak kecil malah terlihat dewasa dengan kata-kata yang terucap darinya. Seharusnya untuk panggilan dalam keluarga dikasih catatan kaki, biar pembaca yang belum tahu nggak bingung (misal Ompung). Cerita ini rapi, bagus hanya saja endingnya agak sedikit melenceng dari agama.

Chimera
Di cerita bagian dua ini rasanya kurang greget, waktu baca rasanya datar. Pertemuan Ganes dan Indi terasa aneh. Di saat Ganes masih mencintai Indi, sepertinya lupa dengan wajah Indi dan baru teringat ketika Richard memberikan foto Indi untuk dilukis. Menurutku Richard disini dana dengan Bian di cerita awal. Cerita ini bagus, penulisannya juga bagus. Aku suka ending dari cerita kedua.
“.... Mimpiku ini-seaneh apa pun, bagiku nyata. Dan pasti ada jawabannya.” Hlm. 195

Cover novel ini juga cantik dengan dua dasi yang membentuk hati. Aku memberikan 2 of 5 bintang.

Mina.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar