Judul : Terpesona
Penulis : aL Dhimas,
Sylvia L’Namira
Proofreader :
Christian Simamora
Penata letak : Dian
Novitasari
Desain sampul :
Jeffri Fernando
Penerbit : GagasMedia
Cetakan pertama :
2012
Tebal : 264 hal.
ISBN : 979-780-602-2
Belum pernah aku jatuh cinta
seperti ini.
Begitu menginginkan seseorang di
luar kendali hatiku.
Tapi, hati kita telah lebih
dahulu merintis jalan.
Saling bicara dengan bahasa yang
hanya mereka yang mengerti.
Jadi bukan kebetulan kau dan aku
ada disini.
Saling tatap dan saling balas
senyum malu-malu.
Ini takdir, kita sama-sama tahu
itu.
Kau adalah jodohku-bahkan sebelum
aku mengenalmu.
TERPESONA
adalah GagasDuet, novella dari dua penulis kabanggaan GagasMedia: aL Dhimas dan
Sylvia L’Namira. Keduanya mempersembahkan daua cerita tentang mimpi dan
harapan.
Novel
aL Dhimas yang sudah terbit adalah Mister
Bener, Magnificent, dan Flavor of
Love. Sementara, novel Sylvia L’Namira yang sudah diterbitkan oleh
GagasMedia adalah Kau, yang juga
merupakan juara kedua kompetisi 100% Roman Asli Indonesia.
***
Di novel
ini ada dua cerita, yang pertama The Promise oleh aL Dhimas dan yang kedua
Chimera oleh Sylvia L’Namira.
The Promise
“Kalau kamu benar-benar menyukai seseorang,
beranilah untuk mengatakannya dan bertindak. Kalau tidak, kamu harus cukup
berani untuk melihatnya bahagia bersama orang lain.” Hlm. 115
Menceritakan
Regan yang kembali ke Medan setelah meninggalkan Bian, orang yang selalu ada
dihatinya. Regan adalah seorang freelancer
yang memiliki cita-cita menjadi pemilik toko buku.
Chimera
“Ini tidak mungkin-bagaimana
mungkin-seseorang telah melukis mimpiku-bagaimana mungkin?” hlm. 169
Ganes
adalah seorang pelukis jalanan. Suatu hari Ganes mendapat job untuk melukiskan
seorang gadis dari sebuah foto. Ternyata gadis di foto tersebut adalah gadis
yang selama ini ada di dalam setiap mimpi malamnya.
***
Review :
The Promise
“Kangen itu untuk orang yang kita sayang,
tapi kalo rindu buat orang yang BENER-BENER kita sayang.” Hlm. 16
Menurut
aku cerita di bagian pertama penulis tidak mendiskribsikan tokoh secara
mendetai dan menjadikan kejutan di bagian akhir. Karakter Hiro sebagai anak
kecil malah terlihat dewasa dengan kata-kata yang terucap darinya. Seharusnya untuk
panggilan dalam keluarga dikasih catatan kaki, biar pembaca yang belum tahu
nggak bingung (misal Ompung). Cerita ini rapi, bagus hanya saja endingnya agak
sedikit melenceng dari agama.
Chimera
Di cerita
bagian dua ini rasanya kurang greget, waktu baca rasanya datar. Pertemuan Ganes
dan Indi terasa aneh. Di saat Ganes masih mencintai Indi, sepertinya lupa
dengan wajah Indi dan baru teringat ketika Richard memberikan foto Indi untuk
dilukis. Menurutku Richard disini dana dengan Bian di cerita awal. Cerita ini
bagus, penulisannya juga bagus. Aku suka ending dari cerita kedua.
“.... Mimpiku ini-seaneh apa pun, bagiku
nyata. Dan pasti ada jawabannya.” Hlm. 195
Mina.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar